Advertisement here

Jenis Musang Penghasil Kopi Luwak di Indonesia

Jenis Musang Penghasil Kopi Luwak di Indonesia

Musang Luwak

Qopiku - Musang merupakan hewan mamalia carnivore yang berasal dari suku Viverridae. Hewan yang satu ini pandai dalam urusan memanjat dan aktif mencari makanan pada saat hari mulai gelap (nocturnal).

Beda musang dan luwak?

Sebenarnya musang dan luwak ini merupakan hewan yang sama. Yang membedakan disini hanya jenis spesiesnya saja. Musang merupakan hewan utamanya dan Luwak merupakan satu dari banyaknya jenis spesies Musang yang ada.

Musang mulai mendapat kepopulerannya setelah salah satu jenisnya, yakni luwak (Paradoxurus Hermaphroditus) diketahui sebagai binatang yang cukup lihai mengolah ceri kopi, menjadi minuman kopi nikmat melalui proses alami. 

Luwak sering ditemui di tempat-tempat yang di huni oleh populasi manusia, seperti pemukiman, perkotaan, dan pedesaan karena ketersediaan makanan mereka yang berdampingan dengan manusia, seperti buah, binatang ternak ayam, dll

Perilaku dan Habitat Luwak di Alam Liar

Binatang luwak lebih suka menjalani aktivitasnya sendirian, tidak suka berkelompok (soliter). Binatang luwak hanya akan berkumpul dengan yang lainnya pada saat musim kawin tiba. 

Hewan ini sering melakukan aktivitas mereka pada saat hari sudah gelap (nocturnal) dan menghabiskan waktunya di puncak pepohonan (arboreal). Di siang harinya binatang luwak ini biasanya akan menempati celah / lubang pepohonan maupun tempat gelap lainnya untuk tidur & beristirahat.

Lingkup jelajah binatang luwak berbeda tergantung gendernya. Pejantannya mampu menyusuri wilayah mereka hingga sampai 17,0 km2, sementara yang betinanya cuma 2,0 km2 saja.

Perilaku Reproduksi Luwak

Berapa tahun sekali musang melahirkan?

Dalam persoalan bereproduksi, luwak mampu melakukan reproduksi selama selama setahun penuh (estrus siklus 80 day). Kemudian, Musang akan memasuki waktu kehamilan selama 60 hari dan kebanyakan akan melahirkan 2 hingga 5 keturunan. Dengan catatan kebutuhan makanan tercukupi.

Baca juga: Kopi Luwak: Penyebab Kopi Poop Dihargai Mahal, Halalkah?

Anak musang yang baru lahir biasanya mempunyai bobot tidak begitu besar -+ 80,0 gr dengan keadaan kelopak mata yang tertutup. Kelopak Mata mulai bisa dibuka secara alami ketika berumur 11 - 12 hari dan selanjutnya.

Anak musang akan ditempatkan di pepohonan yang memiliki ruang / lubang oleh induknya. Induk luwak akan merawat anaknya di atas pepohonan hingga masa menyusui selesai, masa ini biasanya berakhir ketika bayi luwak memasuki umur 60 hari.

Setelahnya, bayi luwak tumbuh & berkembang dengan cepat, serta alat reproduksi mereka mulai berfungsi pada saat berumur 1 tahun lebih.

Makanan Luwak

Apakah musang pemakan daging?

Binatang luwak memang diklasifikasikan ke dalam kelompok binatang carnivore. Akan tetapi, pada kenyataannya, di alam liar binatang ini tidak melulu memakan daging, mereka juga suka memakani berbagai jenis buah yang ada, maka dari itu mereka juga dikategorikan sebagai binatang pemakan buah (frugivore) / juga disebut sebagai binatang pemakan segala (omnivore)

Jenis daging

Untuk jenis daging kesukaan Luwak, lumrahnya menyukai binatang berukuram kecil, seperti:

  • Tikus;
  • Tupai;
  • Unggas, reptil, telur, keong, cacing, serangga, dsb.

Jenis buah

Lalu untuk jenis buah yang digemari, antara lain:

  • Rambutan;
  • Pepaya;
  • Pisang;
  • Buah aren;
  • Ceri kopi;
  • Dsb.

Nah, untuk jenis buah terakhir yang disebutkan di atas, yakni ceri kopi menjadikan nama musang luwak cukup populer khususnya dikalangan pencinta minuman berwarna gelap ini (kopi).

Luwak mempunyai kemampuan dalam memilih jenis ceri kopi berkualitas baik (matang, fresh & merah) berkat insting penciuman mereka yang mumpuni. Tidak hanya itu saja, yang membuat kopi olahan hewan ini ekslusif adalah telah melalui fermentasi secara alami di dalam sistem pencernaan luwak sehingga rasa kopi tidak begitu kuat, ringan dan kaya rasa.

Luwak juga berperan penting dalam menjaga ekosistem lingkungan, sebagai salah satu organisme penyebar benih biji.

Sistem pencernaan luwak

Bagaimana luwak mampu membuat biji kopi berkualitas? Tidak hanya mampu memilah biji kopi, seperti disinggung sedikit di atas, hal ini berhubungan erat terhadap sistem pencernaan luwak. Organ dalam saluran pencernaan musang luwak terbentuk secara sederhana, yakni mempunyai usus yang relatif tidak panjang, terbilang pendek serta memiliki lambung tunggal.

Baca juga: Pesaing Luwak! Hewan Monyet dan Kelelawar Penghasil Kopi Berkualitas (Bagian 1)

Ceri kopi yang telah dipilih kemudian dikonsumsi luwak dan memasuki tahap pencernaan yang terbilang singkat. Karena proses pencernaan yang cukup singkat, maka hanya kulit ceri kopi dan dagingnya yang dicerna, dan pada akhirnya menyisakan biji kopi  pada waktu keluar dari anus bersama dengan feses luwak.

Bertekstur keras dan lebih rapuh, inilah penggambaran dari biji kopi yang telah melewati fase fermentasi.

Ini kemungkinan disebabkan oleh lambung Luwak yang memproduksi cairan Hydrochloric acid (HCl) dengan jumlah yang cukup besar, yang disebabkan karena sel penghasil cairan ini berjumlah tidak sedikit. 

Bukan hanya itu saja, enzim protase dalam gastric juice (cairan lambung) mempengaruhi struktur kecil pada biji diakibatkan oleh pemecahan protein sehingga mereduksi kandungan kafein di dalam biji pada saat proses pencernaan terjadi.

Apakah Kopi Luwak benar-benar berasal dari kotoran luwak? 

Sejatinya biji kopi luwak berasal dari buah ceri tanaman kopi arabica atau robusta yang banyak digunakan. Namun, yang berbeda disini, ceri kopi tersebut melalui proses pengolahan alami yang dilakukan dengan bantuan binatang luwak dengan mekanisme seperti yang telah dijelaskan di atas.

Jenis musang luwak penghasil kopi

1. Musang Pandan (Paradoxurus hermaphroditus)

Musang ini disebut sebagai Musang Pandan karena si pejantannya memiliki aroma tubuh seperti pandan. Bau ini berfungsi untuk memancing perhatian dari si betinanya.

Ciri dan keunikan lain yang dimiliki Musang Pandan, antara lain:

  • Musang pandan makan apa? Memakan daging dan buah, seperti ceri kopi, papaya, jambu, dll
  • Memiliki bentuk kepala mirip seperti kucing, sehingga mereka juga sering dijuluki dengan sebutan Musang Kucing;
  • Memiliki corak tubuh yang teridiri antara warna hitam, putih / abu-abu;
  • Rata-rata berbobot 3,0 - 5,0 kg;
  • Panjang tubuh 40,0 - 50,0 cm dan panjang ekornya 40,0 - 50,0 cm;
  • Memiliki kaki pendek;
  • Persebarannya ada di wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, Thailand, Kamboja, Vietnam, Bhutan, Singapore, Laos, Nepal dan Sri Lanka. Jenis musang di Malaysia.

2. Musang Bulan (Puguma lavarta)

Musang Bulan salah satu jenis luwak yang hasil olahan kopinya dihargai sangat tinggi. Hal ini dikarenakan sifatnya yang "picky" dalam menentukan ceri kopi untuk dokonsumsi. Jadi, hanya ceri terbaik yang dipilih. Karena sifat inilah mereka umumnya diternakan untuk menghasilkan kopi premium.

Ciri dan keunikan lainnya:

  • Bagian wajah dari musang ini berwarna putih seperti sedang menggunakan topeng, maka dari itu ka juga sering dijuluki musang bertopeng / Galing;
  • Memiliki warna kombinasi hitam & cokelat;
  • Memiliki bobot rata-rata 3,60 - 5,0 kg;
  • Tubuhnya memiliki panjang sekitar 50,0 - 76,0 cm, serta ekornya memiliki panjang 50,0 - 60,0;
  • Telinganya memiliki panjang 4,0 - 6,0 cm;
  • Memiliki tingkat kecerdasan tinggi, sehingga gampang untuk dijinakan;
  • Persebarannya ada di wilayah Asia Tenggara dan Asia Timur.

3. Musang Rase (Viverricula malccensis)

Musang bernama Rase ini merupakan penghasil kopi yang sering dijumpai di Bali, ciri dan keunikan lain dari musang jenis ini, antara lain:

  • Tubuhnya memiliki warna abu kecokelatan atau cokelat kekuningan-kuningan;
  • Pada punggungnya dihiasi dengan garis hitam yang membentang;
  • Di bagian abdomennya dihiasi dengan corak totol-totol hitam;
  • Di lehernya bercorak garis yeng terlihat seperti kalung, dengan warna beranekagam. Pada umumnya dua garis hitam di masing-masing sisi leher, dari belakang telinga ke arah bahu, dan sering pula satu lagi melintang di tenggorokan;
  • Rata-rata memiliki bobot tubuh 2,0 - 3,0 kg;
  • Kakinya memiliki warna hitam / cokelat;
  • Tubuhnya memiliki panjang antara 50,0 - 60,0 cm;
  • Ekornya memiliki panjang 30,0 - 40,0 cm;
  • Di Indonesia persebarannya banyak dijumpai di wilayah Sumatera, Bali dan Jawa dan negara Asia lainnya, meliputi: Laos, Thailand, Nepal, Kamboja, Sri Lanka dll.

4. Musang Lombok (Paradoxurus hermaphroditus rinjanicus)

Musang Lombok atau dikenal juga dengan nama Musang Rinjani ialah binatang asli dari Pulau Lombok, Prov NTB. Ciri dan keunikan yang dimiliki binatang yang satu ini, antara lain:

  • Memiliki tubuh yang berwarna hitam gelap secara keseluruhan;
  • Memiliki bobot 2,0 - 3,0 kg;
  • Tubuhnya memiliki panjang rata-rata 40,0 - 50,0 cm;
  • Ekornya memiliki panjang sekitar 30,0 - 40,0 cm;
  • Telinganya panjangnya sekitar 30,0-40,0 cm;
  • Memiliki kaki pendek antara 60,0 - 70,0 cm;
  • Persebarannya selain di lombok juga dapat ditemui di Asia Tengah, Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Ada banyak jenis musang, tetapi sejauh ini keempat musang di atas merupakan jenis yang umumnya dikenal pandai dalam mengolah kopi dan sering diternakan oleh produsen Kopi Luwak - Jenis Musang Penghasil Kopi Luwak di Indonesia Klik Disini.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Advertisement here
Advertisement here
Advertisement here
Advertisement here